Selasa, 31 Maret 2009

Balikpapan Dalam Angka 2008

Publikasi “Kota Balikpapan Dalam Angka 2008” ini merupakan sumber informasi untuk berbagai kebutuhan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan pembangunan, yang diterbitkan oleh BPS Kota Balikpapan dan BAPPEDA Kota Balikpapan. Data yang dihimpun dalam buku ini bersumber dari data primer dan data sekunder yang berasal dari Instansi Pemerintah maupun Swasta.



Melalui publikasi ini, pembaca akan mendapatkan data dari berbagai sektor dan sub sektor yang ada di Kota Balikpapan, antara lain :

a. Geografi/Geography
b. Iklim/Climate
c. Pemerintahan/Government
d. Penduduk and Angkatan Kerja/Population and Labour
e. Sosial/Social
f. Pertanian/Agriculture
g. Industri, Perdagangan, Energi, dan Konstruksi/ Manufacturing, Mining, Energy, and Construction
h. Perdagangan/Trade
i. Transportasi dan Komunikasi /Transportation and Communication
j. Keuangan dan Harga/Finance and Prices

Publikasi “Balikpapan Dalam Angka 2008” ini merupakan serial dari publikasi tahun sebelumnya yang diterbitkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan. Publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan data akurat dan lengkap yang merupakan gambaran dan perkembangan perstatistikan di daerah ini.
Seperti halnya pada publikasi terdahulu, setiap tahunnya selalu diupayakan perbaikan angka-angka pada tabel-tabel yang disajikan, demikian pula pada publikasi ini. Selain dari pada itu, juga terdapat penambahan dan pengembangan data guna melengkapi isi dan validitas data sesuai dengan dinamika pembangunan dan pemerintahan.


Baca selengkapnya ...

Tingkat Biaya Hidup Kota Balikpapan Pebruari 2009

Tingkat inflasi kumulatif pada Pebruari 2009 secara nasional dengan menggunakan tahun dasar 2007 sebesar 0,15%. Berdasarkan rata–rata hitung tidak tertimbang, biaya hidup yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya adalah sebesar 3,31 Juta Rupiah.


Dari 66 kota yang menjadi lokasi survey biaya hidup (SBH), rata–rata biaya hidup yang mencapai lebih dari empat Juta Rupiah per rumah tangga pada bulan ini terdapat di Kota Jakarta, Banda Aceh, Jayapura, Batam, Manokwari, Pekanbaru, Ternate, Dumai, Surabaya, Depok, dan Sorong. Sementara di kota–kota yang lain rata–rata biaya hidupnya kurang dari empat Juta Rupiah.
Kota Balikpapan, dengan tingkat inflasi sebesar 0,21% pada bulan ini, tingkat biaya hidupnya menempati urutan ke-18 (delapan belas) secara nasional setelah Kota Jakarta, Banda Aceh, Jayapura, Batam, Manokwari, Pekanbaru, Ternate, Dumai, Surabaya, Depok, Sorong, Ambon, Tanjung Pinang, Makassar, Samarinda, Pontianak, dan Kendari.
Rata–rata Biaya Hidup yang harus ditanggung oleh rumah tangga di kota ini pada bulan Pebruari 2009 sebesar 3,77 Juta Rupiah, sedangkan nilai indeks biaya hidupnya sebesar 1,14 (tabel 1).

BIAYA HIDUP REGIONAL

Untuk tingkat regional Pulau Kalimantan, dimana Survei Biaya Hidup dilaksanakan pada delapan kota yaitu empat ibukota propinsi ditambah dengan Kota Balikpapan, Tarakan, Singkawang, dan Sampit, sampai dengan Bulan Pebruari 2009 Kota Balikpapan menempati urutan ketiga tingkat biaya hidupnya sebesar 3,77 Juta Rupiah setelah Kota Samarinda sebesar 3,83 Juta Rupiah (secara nasional berada pada urutan 15) dan Pontianak 3,82 Juta Rupiah (16).
Sedangkan Sampit 3,39 Juta Rupiah (28),Tarakan 3,33 Juta Rupiah (33), Palangkaraya 3,28 Juta Rupiah (35), Singkawang 3,18 Juta Rupiah (37) dan Banjarmasin yang tingkat biaya hidupnya berada pada urutan ke 51 secara nasional atau sebesar 2,80 Juta Rupiah per rumah tangga per bulan.

Berdasarkan skala Regional, dimana Rata-rata Biaya Hidup di Pulau Kalimantan sebesar 3,43 Juta Rupiah atau 3,47% lebih tinggi dari rata–rata nasional, kota–kota yang biaya hidupnya lebih tinggi dari rata–rata biaya hidup di Regional Kalimantan adalah Kota Samarinda, Pontianak, dan Balikpapan (dengan Indeks Biaya Hidup secara regional masing–masing sebesar 1,12; 1,11; dan 1,10) sementara untuk Kota Sampit, Tarakan, Palangkaraya, Singkawang, dan Banjarmasin biaya hidupnya lebih rendah dari rata–rata Kalimantan dengan Indeks Biaya Hidup sebesar 0,99; 0,97; 0,96; 0,93; dan 0,82 (tabel 2).

INFLASI REGIONAL

Perkembangan harga barang dan jasa di Pulau Kalimantan pada bulan ini secara umum menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 0,61%.
Seluruh kota besar di Kalimantan yang dihitung perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)nya menunjukkan terjadinya kenaikan harga atau inflasi, kecuali Palangkaraya dan Banjarmasin yang menunjukkan penurunan harga atau deflasi.

Inflasi tertinggi pada bulan ini terjadi di Kota Samarinda yaitu sebesar 1,62%, disusul Pontianak sebesar 1,15%, Sampit sebesar 0,98% , Singkawang sebesar 0,46%, Balikpapan sebesar 0,21%, Tarakan sebesar 0,20%, dan Banjarmasin -0,03%. Sementara untuk Palangkaraya menempati urutan terakhir di Kalimantan sebesar -0,55%.






Baca selengkapnya ...

Senin, 30 Maret 2009

Pendataan Usaha Tani 2009

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah telah dan sedang mencanangkan upaya peningkatan produksi komoditi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan nasional. Untuk maksud tersebut, diperlukan dukungan sarana dan prasarana produksi yang memadai dari hulu sampai hilir, termasuk dengan kebijakan Pemerintah terhadap rumah tangga usaha tani.
Dalam pelaksanaan program peningkatan produksi komoditi pangan tersebut dilibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Bdan Pusat Statistik (BPS). Dukungan yang dapat dberikan BPS utamanya menyediakan data-base rumah tangga usaha tani yang lengkap, akurat, dan mutakhir.
Sesuai dengan hasil keputusan dari beberapa Rakor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dewasa ini sangat diperlukan rumah tangga usaha tani padi, jagung, kedelai, dan tebu. Oleh karena itu obyek Pendataan Usaha Tani 2009 (PUT09) ini difokuskan kepada rumah tangga usaha tani padi dan atau jagung, kedelai, tebu (RTUT-PJKT).
PUT09 dilaksanakan di 32 provinsi, mencakup: 448 kabupaten/kota, 6.272 kecamatan, 71.918desa/kelurahan, 576.710 Blok Sensus (BS) dan jumlah rumah tangga usaha tani padi, jagung, kedelai, dan tebu diperkirakan mencapai 14.488.276 rumah tangga .Pendataan akan dilaksanakan pada minggu I hingga minggu IV bulan Februari 2009 oleh para petugas BPS yang telah diberi pelatihan sebelumnya.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan.

Baca selengkapnya ...

Perpustakaan BPS Kota Balikpapan

Bagi pengunjung yang mempunyai kepentingan untuk mengunjungi BPS Kota Balikpapan, BPS Kota Balikpapan menyediakan perpustakaan umum yang memiliki koleksi publikasi statistik dan pustaka-pustaka yang berkaitan dengan hal tersebut. BPS Kota Balikpapan buka dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB setiap hari kerja.


Perpustakaan BPS memiliki koleksi yang meliputi publikasi-publikasi BPS Kota Balikpapan dan publikasi-publikasi statistik yang diterbitkan BPS Propinsi Kalimantan Timur. Selain itu, terdapat juga publikasi-publikasi statistik yang diterbitkan oleh BPS Pusat dan Publikasi dari lembaga lainnya.

Hubungi:Seksi IPDS Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan Melalui: Agung Nugroho, S.ST (caknugroho@yahoo.co.id) atau Anis Dina Mustikasari, S.S.T (dina_iyem@yahoo.com)

Baca selengkapnya ...

Sensus Penduduk 2010

Indonesia kini sedang mempersiapkan sensus penduduk modern yang keenam yang akan diselenggarakan pada tahun 2010. Sensus-sensus penduduk sebelumnya diselenggarakan pada tahun-tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.

Menurut Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205.1 juta jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara ke-empat terbesar setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60.1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer per segi. Penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 234.2 juta.

Dalam Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang akan datang diperkirakan akan dicacah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar 65 juta rumahtangga. Untuk keperluan pencacahan ini akan dipekerjakan sekitar 600 ribu pencacah yang diharapkan berasal dari wilayah setempat sehingga mengenali wilayah kerjanya secara baik. Pencacah dilatih secara intensif selama tiga hari sebelum diterjunkan ke lapangan.

Baca selengkapnya ...